Alergi adalah suatu kegagalan terhadap kekebalan tubuh dimana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang bersifat imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Untuk mengatasi alergi diperlukan penanganan yang tepat sehingga alergi tidak menjadi penyakit yang akan menyebabkan timbulnya penyakit lain yang lebih berbahaya. Gejala-gejala alergi dapat berupa gatal-gatal, bersin-bersin, dan sesak napas.
Alergi dipengaruhi dua faktor yaitu faktor internal/genetik dan faktor eksternal/lingkungan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah mengontrol lingkungan sehingga tidak membahayakan (misalnya menghindari tungau debu rumah seperti karpet, kapuk, bahan beludru pada sofa atau gordyn, ventilasi yang baik di rumah/kamar, jauh dari orang yang sedang merokok, menghindari makanan yang diketahui sering menyebabkan alergi seperti susu, telur, makanan laut, cokelat serta menghindari kecoak dan serpihan kulit binatang peliharaan.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi:
1. Alergi yang terkait dengan pernafasan seperti asma dan rinitis alergi (bersin dan pilek berulang terutama pada pagi hari). Penyakit rinitis alergi biasanya ditandai dengan bersin-bersin, hidung terasa gatal, hidung berair atau tersumbat dan sukar bernapas, sedangkan pada mata akan terasa gatal, kemerahan dan berair. Bila penyakit ini dibiarkan, kemungkinan akan berkembang menjadi sinusitis.
2. Alergi yang terkait dengan kulit seperti urtikaria (gidu-biduran/kaligata) dan dermatitis atopik (eksem). Urtikaria (gidu-biduran/kaligata) adalah kelainan kulit yang ditandai oleh bentol, kemerahan, dan gatal. Meskipun gejalanya merupakan manifestasi penyakit alergi, tetapi penyebabnya seringkali bukan karena alergen. Diperkirakan selama hidupnya sejumlah 15-25 persen masyarakat pernah mengalami urtikaria. Gejala khusus urtikaria biasanya terlihat bentol, kemerahan dan rasa gatal. Jika penyebabnya telah diketahui, misalnya dari makanan (seperti susu, telur, ikan laut, kacang-kacangan) maka hindari mengkonsumsi makanan tersebut.
Alergi dipengaruhi dua faktor yaitu faktor internal/genetik dan faktor eksternal/lingkungan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah mengontrol lingkungan sehingga tidak membahayakan (misalnya menghindari tungau debu rumah seperti karpet, kapuk, bahan beludru pada sofa atau gordyn, ventilasi yang baik di rumah/kamar, jauh dari orang yang sedang merokok, menghindari makanan yang diketahui sering menyebabkan alergi seperti susu, telur, makanan laut, cokelat serta menghindari kecoak dan serpihan kulit binatang peliharaan.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi:
- Menjaga kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun di luar rumah.
- Hindari menggunakan pakaian dari bahan wol, gunakanlah pakaian dari bahan katun.
- Jangan menggunakan pewangi ruangan ataupun parfum, obat-obat anti nyamuk.
- Gunakan kasur atau bantal dari bahan busa, bukan kapuk.
- Gunakan sprei dari bahan katun dan cucilah minimal seminggu sekali dengan air hangat.
- Awasi dan hindari setiap makanan/minuman maupun obat-obatan yang menimbulkan reaksi alergi.
- Kebersihan diri juga harus diperhatikan.
- Konsultasikan ke dokter dan mintalah dokter untuk melakukan imunoterapi untuk menurunkan kepekaan anda terhadap bahan-bahan pemicu reaksi alergi.
1. Alergi yang terkait dengan pernafasan seperti asma dan rinitis alergi (bersin dan pilek berulang terutama pada pagi hari). Penyakit rinitis alergi biasanya ditandai dengan bersin-bersin, hidung terasa gatal, hidung berair atau tersumbat dan sukar bernapas, sedangkan pada mata akan terasa gatal, kemerahan dan berair. Bila penyakit ini dibiarkan, kemungkinan akan berkembang menjadi sinusitis.
2. Alergi yang terkait dengan kulit seperti urtikaria (gidu-biduran/kaligata) dan dermatitis atopik (eksem). Urtikaria (gidu-biduran/kaligata) adalah kelainan kulit yang ditandai oleh bentol, kemerahan, dan gatal. Meskipun gejalanya merupakan manifestasi penyakit alergi, tetapi penyebabnya seringkali bukan karena alergen. Diperkirakan selama hidupnya sejumlah 15-25 persen masyarakat pernah mengalami urtikaria. Gejala khusus urtikaria biasanya terlihat bentol, kemerahan dan rasa gatal. Jika penyebabnya telah diketahui, misalnya dari makanan (seperti susu, telur, ikan laut, kacang-kacangan) maka hindari mengkonsumsi makanan tersebut.
0 comments:
Post a Comment